Hipertensi, Preeklamsia dan Penyebabnya
Gaes, sahabat perempuan berbagi..
Taukah kamu, bahwa tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah salah satu penyakit yang paling umum di dunia yang sering dialami manusia dan merupakan faktor risiko utama yang mengakibatkan stroke, infark miokardial atau lebih sering disebut serangan jantung, gagal jantung, penyakit vaskuler atau pembuluh darah, hipertensi retinopati, naiknya kadar gula darah hingga penyakit ginjal kronis atau gagal ginjal penyebab ibu saya meninggal dunia.
Meskipun dari penelitian yang luas selama beberapa dekade terakhir, etiologi kebanyakan kasus hipertensi dewasa masih belum diketahui dan kurangnya kontrol optimal tekanan darah pada masyarakat pada umumnya.
Alat ukur tekanan darah Pic : Pixabay |
Hipertensi yang disebabkan oleh faktor lingkungan (gaya hidup) atau pun genetik adalah hipertensi primer. Sedangkan hipertensi yang disebabkan oleh suatu penyakit yang menyertainya adalah hipertensi sekunder. Contohnya adalah termasuk penyakit ginjal, kelenjar tiroid yang abnormal, gangguan endokrin, sindrom cushing, dll. Hipertensi primer atau esensial menyumbang 90-95% dari kasus orang dewasa, sedangkan hipertensi sekunder hanya menyumbang untuk 2-10% kasus.
Tekanan darah yang normal pada orang dewasa adalah jika angkanya berada di atas 90/60 mmHg sampai 120/80 mmHg. Sedangkan tekanan darah tinggi ditandai dengan adanya tekanan sistolik antara 120-129 mmHg dan tekanan diastolik kurang dari 80 mmHg. Untuk stadium 1 hipertensi, dengan tekanan sistolik antara 130-139 mmHg atau diastolik antara dari 80-89 mm Hg. Dalam kondisi hamil, tekanan darah yang menyentuh angka 120/80 mmHg sudah termasuk kategori hati-hati akan risiko preeklamsia.
Karena morbiditas atau derajat sakit terkait dan kematian juga biaya untuk masyarakat, mencegah dan mengobati hipertensi merupakan tantangan kesehatan masyarakat yang penting. Beruntung pada saat ini, kemajuan teknologi dalam dunia kesehatan dan percobaan penelitian pada hipertensi yang mengarah ke peningkatan pemahaman akan seluk beluk hipertensi maka tindakan akan pengobatan intervensi untuk penyakit ini semakin bertambah pesat.
Mencegah Lebih Baik daripada Mengobati
Pada umumnya hipertensi banyak terjadi pada orang tua atau lanjut usia. Tapi bukan berarti usia muda tidak mengalaminya. Hipertensi bisa datang sedari usia 30 tahun yang mana hidup lagi produktif-produktifnya. Namun karena gaya hidup yang tidak baik maka seseorang pun bisa mengalaminya. Tak terkecuali saya, yang pertama kali mendapatkan hipertensi pada saat kehamilan atau preeklamsia sewaktu hamil anak pertama kami padahal sebelumya tidak pernah saya alami.
Saya divonis preeklamsia sedang oleh dokter kandungan saya dengan hasil protein plus satu pada tes urin H-7 sebelum bersalin yang membuat saya harus di operasi Caesar. Preeklamsia yang saya alami ini ada kaitannya dengan nafsu makan saya yang tidak terkontrol pada saat hamil. Kadar gula dan garam juga protein yang saya konsumsi mungkin melebihi ambang batas untuk konsumsi ibu hamil yang sebenarnya butuh asupan makanan sehat dan seimbang secara gizi.
Akan tetapi menurut situs Medscape ada juga bukti menunjukkan bahwa respon imun ibu yang berubah terhadap jaringan janin/plasenta dapat berkontribusi terhadap perkembangan terjadinya preeklamsia. Lucunya banyak yang bilang hipertensi dalam kehamilan itu pemicunya adalah ketakutan sewaktu bersalin. Tidak semudah itu bambang, banyak baca yess. Ketakutan dengan hasil tes urin yang menunjukkan protein plus satu itu sama sekali tiada hubungannya.
Sampai sekarang ternyata hipertensi tetap datang menyambangi akibat gaya hidup yang tidak sehat, seperti makan junkfood, mie instan juga produk daging olahan yang tinggi natrium. Pusing pala berbi, makanan favorit akhirnya diblacklist dalam daftar. Saya pun harus memutar otak untuk selalu hidup sehat tetapi tetap hepi agar hipertensi enggan menyambangi.
Caranya adalah dengan diet garam, diet lemak dan kolesterol. Konsumsi secukupnya makanan yang mengandung kalium, kalsium, dan magnesium. Penggunaan aspirin atau asam asetilsalisilat dalam dosis yang sedikit juga terapi minyak ikan akan membantu mengurangi tekanan darah tinggi. Kemudian stop konsumsi alkohol dan kurangi intensitas merokok atau tidak sama sekali adalah langkah yang terbaik.
Gaya hidup sehat itu tetap nomor satu. Makan makanan sehat dan juga olah raga. Seharusnya itu yang tetap ada di kepala. Namun godaan cheating terkadang menyala, hanya di bulan puasa saja saya sadarnya..huhuhu..
Sumber :
Medscape
Health.kompas.com
19 komentar untuk "Hipertensi, Preeklamsia dan Penyebabnya "
Agar terhindar dari penyakit hipertensi
Semisal rajin olah raga dan mengkurangi makanan cepat saji.
Saudara suami ada yang meninggal juga karena hipertensi. Pola hidupnya kurang sehat sehingga berakibat alami koma sebelum meninggal. Sedih lihatnya.
Tulisan ini juga sebagai pengingat bagi saya yang sudah kepala 4. Fungsi organ dalam mengalami pelemahan. Jadi harus jaga pola makan.
Sehat selalu untuk Mbak. Sepertinya harus stok banyak buah sebagai ganti ngemil. Buah juga bisa mengerem nafsu ngunyah kita karena bikin kenyang.
Cuma saya tetap butuh selingan kayak bakwan Kawi atau tahu walik yang dijual tetangga di kedai makanan khas daerah istrinya. He he.
Obat jangar.
Mohon maaf Link Hidup, juga Link langsung menuju artikel dan user UNKNOWN tidak akan saya tampilkan karena akan menyebabkan broken link bagi blog saya.
Terima kasih atas pengertiannya 🙏😊