Ketika Blogger menjadi Influencer
Blogger atau narablog adalah sebuah sebutan untuk orang yang menulis di blog baik blognya pribadi atau blognya orang lain. Blogger saat ini sedang disorot oleh publik sebagai pemberi informasi yang bergaya moderat, tidak terlalu baku dan ramah untuk dikunjungi karena cara penyampaiannya yang enak untuk dimengerti.
Saat ini blogger pun adalah sebuah profesi yang digemari karena tidak memerlukan modal yang besar untuk menulis sebuah blog. Kecuali ia mempunyai website yang dibangun dengan hosting sendiri, itu lain soal.
Menjadikan blogger sebagai profesi butuh sedikit kepercayaan diri dan ilmu untuk berbagi. Punya penguasaan akan satu bidang ilmu akan lebih bagus lagi. Tentunya akan membangun sebuah niche blog nantinya.
Niche blog yang populer adalah Travel, Parenting, Food dan Lifestyle blog.
Menjadikan blogger sebagai profesi butuh sedikit kepercayaan diri dan ilmu untuk berbagi. Punya penguasaan akan satu bidang ilmu akan lebih bagus lagi. Tentunya akan membangun sebuah niche blog nantinya.
Niche blog yang populer adalah Travel, Parenting, Food dan Lifestyle blog.
Sedangkan Influencer adalah sebuah sebutan untuk orang yang mempunyai followers atau pengikut dalam jumlah yang banyak di media sosial yang pengaruh kuat untuk pengikutnya mengikuti apa yang ia bagikan.
Dulu hanyalah seorang artis yang bisa menjadi influencer. Namun sekarang dari berbagai profesi seperti Blogger, Youtuber bahkan pegiat media sosial (selebgram) pun bisa menjadi influencer.
Baca juga : Mengapa Pageviews Penting?
Baca juga : Mengapa Pageviews Penting?
Blogger : Idealis atau Realistis
Bagi saya ( ini opini saya lho )
berdasarkan profesinya ada 2 jenis blogger, yaitu blogger yang idealis dan blogger realistis.
Blogger idealis adalah blogger yang tetap akan menjadi seorang blogger. Menulis dan membagikan opininya hanya melalui sebuah tulisan di blognya. Mungkin tidak terpikirkan akan profesi influencer ataupun menjadi hal lainnya yang berseberangan dengan profesinya sebagai penulis dan tak berharap ketenaran muncul dari media yang lain.
Tapi buat blogger realistis menjadi influencer adalah profesi bonus buatnya dengan tujuan untuk bisa lebih dikenal orang melalui media sosial dan lebih 'branding' dirinya sebagai seorang blogger yang profesional yang diperhitungkan yang menurutnya akan lebih mudah dikenali melalui sebuah akun media sosial karena ia sadar profesi blogger tidak hanya dikenal publik melalui halaman Google saja dan untuk membuat semua artikel kita nangkring di pejwan Google itu sulit cuy!
Blogger Sekaligus Influencer
Dalam kaitannya dengan profesi, seorang blogger yang awalnya tak kepikiran sama sekali menjadi influencer harus menghadapi dilema ketika akan ditanyakan tentang Rate Card oleh klien. Terkadang Rate Card yang diminta aman aman saja, hanya DA (Domain Authority) dan PV (Pageviews) . Itu berarti kita hanya perlu meningkatkan konten yang berkualitas saja. Tapi ada juga klien yang meminta Rate Card yang mempunyai followers di media sosial, baik itu Instagram, Facebook atau Twitter. Hal itu kerap diajukan oleh sang klien untuk mendapatkan blogger sesuai dengan keinginan. Haduh, buat apa seh? Saya kan bukan mau jadi artis, tapi jadi seorang blogger . Yah di era saat ini profesi Blogger pun mau ga mau harus bersinggungan dengan profesi Influencer.
Sering kali peluang pekerjaan untuk mereview suatu produk atau event besar untuk sebuah blog itu berlalu begitu saja karena kita tidak punya pengikut yang banyak bahkan ada juga yang tak punya akun media sosial. Bagi seorang blogger yang tak familiar dengan media sosial tentu ia akan membangun dulu pengikutnya itu. Tenang, kan bisa beli followers. Ya silakan aja paling akan berkurang lagi dalam satu minggu ke depan, Instagram semakin pintar dalam hal 'bersih bersih'.
Baca juga : Tips Blogging Sederhana
Baca juga : Tips Blogging Sederhana
Sering upload foto makanan cantik bisa jadi food influencer |
Berikut saya rangkumkan beberapa tips untuk mendapatkan pengikut dalam cara yang lumayan cepat. Bergantung dari keterbukaan IG kita juga buat mendapatkannya.
1. Mengikuti WAG Instagram walking atau Sosmed walking, buat like dan komentar postingan yang kita buat di IG. Dalam hal ini IG tidak boleh di kunci.
2. Mengikuti komunitas Blog di kota kita berasal, saling follow apabila ada data diri disodorkan
3. Mengikuti komunitas komunitas besar seperti Blogger Perempuan Network, Emak2Blogger, Blogger Crony Community, Komunitas ISB, dll.
4. Mengikuti program Challenge yang diadakan oleh komunitas2 besar tersebut. Seperti One Day One Post & 30 Hari bercerita yang mengajak kita untuk turut berpartisipasi posting di Instagram.
5. Seperti anjuran kak Desy, pemilik blog Ceritajalan.com untuk menjadi influencer, sebaiknya ubah akun IG dari profil pribadi menjadi profil bisnis. Ini menunjukkan bahwa kita telah siap menjadi influencer.
6. Mengikuti Grup di Facebook tentang Job for Blogger dan grup untuk Influencer SMSC sebagai permulaan untuk menjadi influencer, kadang dibutuhkan jumlah pengikut yang tidak terlalu banyak asal percaya diri memposting foto pribadi.
Terakhir, saya akan bagikan sebagai contoh Rate Card yang menampilkan juga pengikut media sosial. Contoh Rate Card ini di desain oleh mba Vicky Laurentina dalam Instastory nya dan saya pun telah meminta izin untuk mempostingkan di dalam blog saya.
Blogger senior asal Surabaya ini juga mengatakan bahwa engagement bermedia sosial juga penting. Jangan hanya mempunyai banyak pengikut tetapi yang like dan komentar hanya sedikit, bangunlah engagement yang baik dengan sesama teman di Instagram. Wah PR juga buat saya yang baru membangun pengikut IG pada saat ini.
Contoh rate card Sumber : @vickylaurentina IG |
51 komentar untuk "Ketika Blogger menjadi Influencer"
Belom siap dg segala keribetan mengelola sosmed, soalnya pada dasarnya aku aja mgeshare tulisanku di medsos malunya minta ampun pend buru buru kabur hahahhahahhaha
Lain ceritanya klo nulis blog tanpa beban apa apa, ya rasanya ngalir aja kayak nulis diary gitu hehhehe
Walau ga menutup kemungkinan selalu pingin blognyabramai sih yangmau ga mau kudu dishare ke sosmed, soalnya aku blom ada tahapan jadi bintang yang ga publish aja orang uda langsung mampir hahhahah
Instagram aja cuma 500 an. Twitter cuma 50, hahahah
malu awak kak iid..
Placement article juga selektif sekali. Fee saya patok di atas 300rb hehehe.
Terima kasih infonya
Salam hangat dari Jombang
Trims tips2nya mba
Semangat kakak!
Kalau dilakukan seorang diri, sepertinya sulit membagi waktu antara kegiatan harian, kegiatan blogwalking untuk meningkatkan grafik, juga mengelola akun-akun sosmed ..
Follower akun sosmed juga halaman beranda sosmed bisa berkurang dilihat orang jika tak digunakan secara aktif.
apalagi setelah membaca rate card yg ada dan harus terpenuhi
Sekarang akun G+ sudah tutup usia,eh# ..., maksudku udah tiada, cara mengetahui jumlah follower blog gimana caranya itu, kak ?.
Betul, kan kalau kita ngga rajin bewe, pasti grafik stagnan dan juga interaksi sesama blogger juga berkurang.
Pun demikian pula sosmed :(
blog juga ada fitur DM kayak twitter mbak?
Kalau blogger, nulisnya kudu panjang, detail.
Beda dengan influncer seperti di IG, cuman upload foto dengan caption sepanjang isi instagram aja misalnya :D
Tapi saya suka menulis, cuman kalau ada kesempatan jadi influencer, kenapa enggak?
Mohon maaf Link Hidup, juga Link langsung menuju artikel dan user UNKNOWN tidak akan saya tampilkan karena akan menyebabkan broken link bagi blog saya.
Terima kasih atas pengertiannya 🙏😊