Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Jalan-jalan Menyusuri Kota Prabumulih

Sahabat perempuan berbagi..

Selama tinggal di Prabumulih saya dan keluarga kecil seringkali jalan-jalan di akhir pekan menyusuri kota, berusaha mengenali daerah tempat kami tinggal dan mengingatnya. 

Perlu untuk diketahui bahwa Prabumulih merupakan salah satu kota selain di Sumatera Selatan selain kota Palembang. Jarak kota Prabumulih ke kota Palembang berjarak sekitar 90-100 km. Waktu tempuh ke kota Palembang memakan waktu 3,5 jam. Berkat adanya jalan tol di jalan Indralaya, maka waktu tempuh bisa menjadi 2 jam saja.

jalan-jalan kota prabumulih taman kota prabumulih
Dokpri


Kota Prabumulih terbagi atas 6 kecamatan yang berbeda serta memiliki jarak yang lumayan jarak tempuhnya jika menggunakan sepeda motor. 6 Kecamatan di Prabumulih antara lain :

- Cambai

- Prabumulih Barat

- Prabumulih Selatan

- Prabumulih Timur

- Prabumulih Utara

- Rambang Kapak Tengah

Masing-masing daerah memiliki jarak yang lumayan jauh, jadinya wilayah Prabumulih wilayah lain belum saya capai selama ini. Kebetulan saya dan keluarga kecil tinggalnya di daerah Gunung Ibul, Prabumulih Timur jadinya kebanyakan jalan-jalan ya disekitar itu. Kota Prabumulih ini sangat berbeda dengan kota Kayu Agung tempat saya dan keluarga kecil tinggal beberapa tahun yang lalu.

Kota Kayu Agung berjarak 4 jam dari kota Palembang. Kotanya sangat kecil dan merupakan kota yang terletak di antar lintas kota. Bedanya Kayu Agung dengan kota Prabumulih yang saya tau, kalau di Prabumulih kota Kayu Agung masih banyak rumah panggungnya, makanan tradisional masih mudah didapat. Kalau kota Prabumulih bisa dihitung dengan jari rumah panggung dari kayunya dan makanan tradisional seringnya pas di bulan Ramadhan baru bermunculan.

Kemudian ada lagi yang buat beda, ini sekedar jokes sih. Kalau di Prabumulih adanya bajing kelapa, tupai kecil yang suka nongkrong di atas pohon kelapa. Tapi kalau di Kayu Agung adanya bajing malam yang suka nilep barang atau satronin orang :D wkwkw tapi emang bener sih sudah jadi rahasia umum itu.

Jalan-jalan ke Taman Kota Prabumulih dan Hunting Kereta Api

hall padepokan balai taman kota prabumulih
Dokpri


Jalan-jalan salah satu cara saya buat ngatasin rasa bosan karena di rumah aja atau karena writer's block. Iya karena bingung mau nulis apa di blog jadinya saya cari kesibukan lain deh dengan nonton drakor atau main game di hp. Tapi hal itu juga bikin saya tambah bingung mau nulis apa di blog, jadinya pilih jalan-jalan di akhir pekan motoran bertiga dan seringnya singgah di taman kota Prabujaya Prabumulih saat sore hari. 

Selfi berdua sama nak bocah :p

Untungnya saat pandemi gini taman kota Prabujaya selalu sepi, jadinya kami merasa aman buat sekedar duduk-duduk saja di taman kota dengan tetap memakai masker. Sambil foto-foto selfi dan merekam kegiatan yang ada di sana. Yah karena sepi yang dijadikan obyek video ya keluarga saya sendiri hehe. Hasil videonya bisa lihat sendiri deh, maklumlah masih amatiran karena hasil rekam masih goyang-goyang cantik hehe..(aduh malu deh, sambil emot tutup muka )

Spot bagus untuk berfoto : dokpri


Selain taman kota adalagi spot lainnya untuk kami jadikan andalan saat akhir pekan. Yah apalagi kalau gak hunting atau lihat kereta api di depan mata. Stasiun kereta api di Prabumulih sudah ada sejak tahun 1932 , sampai sekarang kegiatan perkereta apian ini masih saja aktif, setiap 15-30 menit sekali mulai dari pagi sampai dengan siang, dan dilanjutkan dengan malam hari jam 20 - 24 masih tetap berjalan.

Bermacam tipe kereta api yang melintas di depan taman kota atau stasiun yang kami lihat, antara lain kereta api batu bara yang membawa batu bara dari kota Muara Enim, kemudian kereta api barang (container) dan kereta api penumpang. Pemandangan itu bisa juga kami lihat tidak jauh dari rumah yang kami diami.

Memaksimalkan Google Maps

Karena saya memang belum lama tinggal di kota nanas ini, penggunaan Google Maps masih jadi andalan saya dan keluarga jika ingin berjalan-jalan atau singgah ke rumah makan yang reviewnya bagus. Untungnya sampai saat ini kami belum mengalami nyasar akibat Google Maps, tapi mungkin jalannya kurang ringkas bila akhirnya jadi tau sendiri tanpa mengandalkan peta online itu hihi... 

Eh tapi dengan adanya Google Maps ini saya jadi bisa naik level dengan berkontribusi menjadi local guide, padahal hanya mengedit jalan depan rumah kontrakan yang selama ini namanya masih unknown, memberi review atas tempat makan yang baru kita coba atau mengupload foto-foto ruang publik seperti di taman kota. Nah, kalian sendiri sudah memaksimalkan penggunaan Google Maps ini belum? Sharing dong udah di level berapa, kali aja kita bisa berteman di Local Guides Connect kan :)



2 komentar untuk "Jalan-jalan Menyusuri Kota Prabumulih"

Rudi Chandra 4/30/2021 Hapus Komentar
Ahahaha... Kalo gitu masih lebih aman Kota Prabumulih daripada Kayu Agung ya Mbak.

Kalo local guide, saya sekarang level 8 sih, soalnya sering juga masukin foto-foto dari tempat wisata yang udah saya kunjungi.
iidyanie 4/30/2021 Hapus Komentar
Wah keren dong saya baru level 7, iya foto2 dari tempat wisata yang sudah dikunjungi akan lebih baik di upload di Google maps agar banyak orang yang terbantu 😊