Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Menikah tertunda karena mitos?


Lina tertunduk lesu, keinginannya untuk menikah bulan agustus ini sehabis lebaran haji terpaksa ditunda lagi sampai bulan november depan, itupun jika tidak ada halangan..
Ah, mengapa harus ditunda sih..dalam hatinya menjerit, "kapankah aku benar benar akan menikah?" , tuturnya mungkin di dalam hati.

Mengetahui kabar tentang saudara jauh saya bahwa dirinya belum ada kepastian kapan tanggal nikahnya akan ditetapkan. Padahal ketika tunangan bulan Maret lalu tidak tampak ada masalah. Rencana yang awalnya sehabis lebaran idul fitri, terpaksa ditunda karena sang calon suami belum dapat izin cuti bekerja karena deadline tugas yang sangat banyak. Lina memakluminya. Akan tetapi setelah lebaran usai rencana kembali disusun dan mereka belum menemukan titik terangnya, akhir lebaran haji pun belum kelihatan tanda tandanya. Lina pun tambah baper.

"Jangan menikah di bulan Muharram dan Safar, bulannya tak baik, pantang nanti tak bagus jadinya". Begitulah pesan orang tua dalam keluarga saya. Ya, bagi keluarga saya suku melayu mereka meyakini ada bulan bulan yang baik untuk menikah dan ada bulan yang tidak baik untuk menikah. Agar penikahannya dilancarkan dan diberkahi maka hendaknya dituruti saran yang dituakan. Tapi ternyata dari pihak sebelah belum menyetujui apa yang diusulkan oleh keluarga Lina, jadi runyam.

Sama halnya dengan suku jawa ada bulan dan ada tanggal jawa yang baik untuk menikah ( bulan Besar, Jumadil akhir, Rajab, Ruwah dan Syawal ) tapi bulannya tidak sama dengan suku kami. Ah, buat saya yang pikirannya sudah agak moderen bukankah semua bulan itu baik, karena menikah kan dilakukan dengan niat yang baik jadi menurut saya sah sah saja menikah di sembarang bulan.

Tapi walaupun saya berpikir bahwa saya ini cukup rasional, ternyata saya juga masih percaya dengan angka dan hari yang tidak biasa. Seperti tanggal 13 di hari Jum'at , komentar ke 13, likes ke 13 urutan ke 13 , entah mengapa saya selalu stop sebelum angka ini. Angka sialkah? Padahal hanya mitos? Seperti suku tionghoa yang menganggap nomor 4 itu bawa sial dan buruk. Makanya tidak ada lantai kamar hotel, gedung atau rumah sakit yang bertuliskan angka 4. Mitos jugakah itu?
Apakah kalian juga berpikir hal yang sama?

Kembali ke topik, curhatan Lina membangkitkan memori flashback saat saya mau menikah dulu, ada saja halangan yang melanda, dan kurang lebih sama, ketidak cocokan jadwal yang telah disepakati, mitos tentang bulan baik dan tidak baik juga sedikit banyak mempengaruhi membuat saya menjadi baper dan hampir menyerah. Kalau sudah jodoh ya jodoh, tapi kalau tidak ya sudahlah..pasrah..
Pasrah dengan ketentuan yang di atas. Padahal usia saya saat itu tidak muda lagi, karena sudah berkepala tiga..
Sempat berpikir, kalau saja rencana pernikahan tidak terwujud, saya tidak ingin menikah untuk selamanya. Tak ingin kecewa lagi, hanya itu yang saya pikirkan.
Tapi alhamdulillah semuanya akhirnya berjalan lancar, dan yang ditakutkan pun tidak terjadi..kesabaran dan doa hanya itu kekuatan saya saat itu.

Tak banyak wejangan yang saya berikan padanya karena memang ia tak membutuhkannya, hanya butuh teman untuk curhat tapi bukan berarti butuh wejangan yang bertele-tele bahkan menggurui. Semoga saja rencana pernikahannya berjalan sesuai rencana akhir tahun ini, dan saya pun turut mendoakannya dengan sepenuh hati.


13 komentar untuk "Menikah tertunda karena mitos?"

Agus rusdi 7/14/2019 Hapus Komentar
wah padahal semua hari di Ciptakan Tuhan sama nggak ada yang jelek
Hafizhah Ramadhani 7/17/2019 Hapus Komentar
Sammaaa,,,Jadi flashback ya ke jamaan mau nikah waktu itu, ingat itu banyak lika liku dan cobaan. Setiap org pasti diuji sesuai dg kemampuannya ya.
Bang Doel 7/18/2019 Hapus Komentar
Nah iya, biasanya yang gak percaya sama mitos semacam itu, diuji dulu dengan akibat-akibat yang muncul dari pelanggaran mitos itu. Jadi org2 yg gak percaya malah jadi percaya, dan yang udah percaya malah semakin yakin kalo mitos itu betulan. Padahal ya semuanya emang udah takdirnya begitu, gak ada hubungannya sama mitos-mitos tertentu.
iidyanie 7/18/2019 Hapus Komentar
Iya semua hari itu baik
iidyanie 7/18/2019 Hapus Komentar
Iya ujian orang itu beda2 ya
iidyanie 7/18/2019 Hapus Komentar
Setuju bang, yg payahnya orang tua masih percaya hal ini
CREAMENO 7/19/2019 Hapus Komentar
Kalau saya percaya setiap bulan baik, tapi kalau soal tanggal 13 itu saya juga masih sering kepikiran angka yang nggak baik hahaha padahal sama angka 3-nya biasa saja :D mungkin terlalu banyak doktrin di mana-mana soal si 13, padahal kalau dipikir-pikir si 13 itu nggak salah apa-apa hahaha.
Evi Erlinda 7/20/2019 Hapus Komentar
Thank you banget ceritanya mbak, very interesting :)
Astria tri anjani 7/20/2019 Hapus Komentar
Iya mbak, di tempat saya, di madiun jawa timur, mitos semacam itu juga masih berlaku. Nggak hanya bulan tapi masih banyak lainnya, seperti nggak boleh nikah sama orang yang sekampung sama bapak, atau anak nomer satu nggak boleh nikah sama nomer 1 dan 3.
Jadi kalau mau pacaran mending telusuri latar belakangnya dulu biar nggak kecewa kalai ternyata terhalang mitos, karena sudah pasti nggak dikasih restu orangtua.
Bang Day 7/24/2019 Hapus Komentar
Udah lama kepikiran membuktikan mitos2 dalam pernikahan seperti tanggal baik, sulung gak bole ketemu sulung hehe.
Mungkin cari datanya pada pasangan yang cerai, ditanya waktu nikah tanggal berapa, anak ke berapa, pasangannya jg anak ke berapa
jenifer naomi 7/29/2019 Hapus Komentar
Menu sarapan pagi ;
Nasi ayam /kepui
Ayam saus tiram
Sambel kentang
Cha bihun
Kecap telur
1$

Silakan dioder bos tq 🙏🙏
jenifer naomi 7/29/2019 Hapus Komentar
Menu sarapan pagi ;
Nasi ayam /kepui
Ayam saus tiram
Sambel kentang
Cha bihun
Kecap telur
1$

Silakan dioder bos tq 🙏🙏
jenifer naomi 7/29/2019 Hapus Komentar
Menu sarapan pagi ;
Nasi ayam /kepui
Ayam saus tiram
Sambel kentang
Cha bihun
Kecap telur
1$

Silakan dioder bos tq 🙏🙏