Pengalaman Naik Kereta Layang LRT Palembang
LRT atau Light Rail Transit adalah sistem kereta api penumpang yang beroperasi di daerah perkotaan dengan menggunakan kontruksi yang ringan dan idealnya bisa berjalan bersama lalu lintas lain ataupun menggunakan lajur khusus.
LRT baru pertama kali saya ketahui sewaktu saya pindah ke kota Palembang mengikuti pak Su yang sedang bertugas di kota tersebut pada pertengahan tahun 2018. Awalnya saya tidak tahu menahu tentang LRT ini, sejenis kendaraan apa dan untuk apa gunanya dibangun di kota Palembang ini.
Akhirnya saya dijelaskan oleh pak Su bahwa LRT Palembang ini adalah kereta api layang yang dibangun di atas tanah dengan ketinggian 9-12 meter.
Lalu mengapa di buat secara layang? Kenapa tidak di atas tanah saja layaknya commuter line yang biasanya.
Motif pembangunannya beragam, salah satunya untuk menghindari kemacetan yang dikhawatirkan akan bersinggungan dengan perlintasan lainnya.
Di hari kedua setelah saya menginjakkan kaki ke kota Palembang, saya dan keluarga memutuskan untuk naik LRT tersebut, yah hitung hitung pengalaman lah, sambil foto selfie bahwa saya pernah berada disana hehe agak narsis yah.
Baca juga : Menikmati Keindahan kota Palembang
Tapi ternyata kenyataan tidak semudah yang dibayangkan. Ketika akan memasuki stasiun LRT dengan terlebih dahulu mengantri untuk membayar tiketnya. Untuk 1 orang dengan rute dekat hanya membayar Rp 5000,- dan rute terusan sampai Bandara hanya membayar Rp 10.000,- per orang.
Setelah itu melewati pintu atau gate penunjuk tiket, di dalamnya ada orang yang jumlahnya sangat banyak sedang duduk menunggu kedatangan LRT karena kebetulan hari tersebut adalah hari Minggu. Setelah LRT datang kami pun harus menghadapi lagi bahwa tempat duduk penumpang penuh dan berdesak desakan. Ya sudah selfie di dalam pun gagal dan di ganti dengan selfi di luar saja.
Sumber : @agungpranugroho |
Tidak disangka animo masyarakat kota Palembang besar sekali untuk mencoba merasakan LRT ini, karena pas juga dengan perhelatan acara besar ASEAN Games yang juga di adakan di kota Palembang pada bulan Agustus lalu.
Yah memang tujuan awal di bangunnya LRT Palembang ini sebagai salah satu transportasi cepat yang menghubungkan Bandara udara Sultan Mahmud Badaruddin II dengan stasiun DJKA/stasiun LRT Opi Mall dan melewati 13 stasiun pemberhentian termasuk stasiun kompleks olah raga Jakabaring sebagai tempat ASEAN Games berlangsung.
Baca juga : Staycation di Airy Rooms Palembang
Karena saya dan keluarga tidak tinggal di kota Palembang melainkan kota kecil di Kayu Agung yang jarak tempuhnya 2 jam setengah, maka kami pun hanya 2 bulan sekali berkunjung ke sana.
Percobaan ke dua ketika liburan akhir tahun 2018 kemarin kami pun mencoba kembali untuk kedua kalinya. Duh, karena dilakukan di hari Minggu lagi lagi kami gagal untuk leluasa duduk. Parahnya lagi hanya 4 stasiun yang sanggup kami lewati karena penumpang yang berdesakan.
Bulan Maret percobaan yang ketiga kalinya saat saya dan keluarga hendak mudik sebentar ke kota Medan dan dilakukan di hari Sabtu pagi hari dengan berangkat dari stasiun LRT Opi Mall tujuan bandara kami pun mendapat tempat duduk yang masih kosong melompong di setiap gerbongnya. Pfiuhh alhamdulillah dapat juga setelah mencoba untuk sekian kali. Pemandangan dari atas ketinggian untuk melihat sekitar terasa lebih indah, terutama ketika memasuki wilayah perkantoran dan jembatan sungai Ampera yang terkenal itu.
Jarak tempuh dari tempat pemberangkatan sampai tujuan hanya memakan waktu 30 menit, ini lebih cepat dengan waktu tempuh menggunakan mobil yang bisa memakan waktu 1 jam lebih belum macetnya.
Untuk yang tinggal di luar kota Palembang jangan bersedih ya. Sebentar lagi akan di buka jalur LRT di 5 kota besar lainnya seperti Bandung, Makassar, Batam, Surabaya dan Medan.
Sedangkan di kota Jakarta , LRT Jabodebek sudah dipersiapkan pembangunannya selain fasilitas publik MRT yang sebagian sudah berjalan.
32 komentar untuk "Pengalaman Naik Kereta Layang LRT Palembang"
bisa liat kebawah gitu gak, serem ga mba? hehehe
tiket murah antara 5rb sampai 10rb aja
Jakarta malah nyusul belakangan.
Keren iniii ...👍
Di Jakarta sih ada jalur LRT ala-ala kek gitu ..
Itu loh, di jalur stasiun Gambir ke 2 arah: ke Kampung Melayu dan ke Sawah Besar.
Tapi yaaa, cuma pendek jalurnya hehehe .. 😁
semoga pembangunan infrastruktur di Indonesia makin merata dan bisa menjangkau semua pelosok dengan adil :)
Saya mah cuma ngerasain naik kereta dan bus saja, pengen juga naik LRT. Asal aman, ya.
Mungkin lain kali kalau mau coba moda transportasi baru jangan hari Ahad. Saat itu musim pelesiran, ha ha.
Saya kalau ke pasar kecamatan usahakan agar jangan hari libur karena jalan lintas antarkota-antarprovinsi akan macet. Cuma, susah juga karena sekolah anak liburnya A had, ha ha. Tertpaksalah ikut ngerasain macet bentar di jalan.
Mohon maaf Link Hidup, juga Link langsung menuju artikel dan user UNKNOWN tidak akan saya tampilkan karena akan menyebabkan broken link bagi blog saya.
Terima kasih atas pengertiannya 🙏😊